Desain Kemasan Kertas dan Karton

Sebuah kemasan memeggang peranan penting dalam proses interaksi dengan konsumen. kemasan akan memberikan nilai tambah bagi konsumen, untuk menarik pandangan mata calon pembeli atau konsumen. Desain kemasan akan sangat berpengaruh dengan persaingan ketatnya sebuah produk yang sama. konsep eye caching sebuah produk kemasan sangat dibutuhkan. Barulah kualitas produk itu sendiri, bila kemasan menarik dan dapat meyakinkan sebuah pembeli maka kualitas produk yang selanjutnya menentukan apakah produk memiliki kualitas yang dapat memenuhi hasrat dan keinginan konsumen. Jika kualitas buruk maka pembeli akan merasa kecewa dangan barang yang mereka dapatkan. 


Pada artikel ini saya akan mengulas desain kemasan dari segi toritis, selanjutnya saya akan membagikan bagaimana membuat sebuah desain kemasan dengan menggunakan program Corel Draw dan Photoshop. Kedua software tersebut sangat berguna untuk mendesain kemasan produk secara profesional. Namun sebelum membuat sebuah desain kemasan ada baiknya kita memahami teori dalam membuat sebuah kemasan yang memiliki estetika dan kemenarikan di mata konsumen.

Kemasan dan Fungsinya
Konsep sederhana dalam memahami kemasan adalah suatu benda dengan berbagai macam bentuk yang memiliki kekuatan yang dapat melindungi produk, kerusakan fisik dan kontaminasi sehingga produk sampai ditangan konsumen dengan keadaan baik. Selain itu wadah atau kemasan digunakan sebagai alat penakar untuk memudahkan pembeli atau konsumen membedakan setiap produk yang memiliki perbedaan dalam volume dan jenis. Dengan demikian konsumen memiliki pandangan yang naluriah dari setiap produk yang ada. contohnya ukuran botol air mineral yang memiliki perbedaan volume. Fungsi tambahan lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah sebagai bentuk informasi pihak produsen kepada konsumen, antara lain mengenai nama dan alamat produsen, nama dan identitas produk, termasuk komposisinya, cara penyampaian, cara pemakaian dan tanggal kedaluarsa. Semua informasi tersebut dituliskan atau dicetak di atas label yang dipasang pada wadahnya. 

Sejarah Perkembangan Kemasan
Tidak diketahui secara pasti kapan manusia mulai melakukan upaya untuk mengemas. Kemungkinan dimulai dari zaman purba dimana mereka mengemas makannya dengan menggunakan daun. walaupun secara tepat tidak dapat diketahui dengan pasti, namun dapat kita katakan bahwa pengemasan sudah dilakuakan sejak manusia mengenal peradaban. Sifat naluriah manusia untuk mempertahankan hidupnya dengan membungkus makanan agar tidak terkontaminasi dangan barang yang ada disekitarnya. 


  • Kemasan Daun, Daun merupakan awal perkembangan sebuah kemasan, dimulai pada zaman purba hingga sekarang sering kita jumpai di era teknologi ini. Daun saat ini sering digunakan untuk mengemas jajanan tradisional untuk menciptakan kesan unik. Seperti halnya lontong dan ketupat, sebuah makanan yang dibuat  dengan cara dikukus bersama dengan kemasannya. Budaya kemasan dengan menggunakan daun tetap dijaga oleh tradisi di Indonesia. Dalam budaya jawa dikenal dengan istilah pincuk yang sering digunakan untuk pengganti piring.



  • Kemasan Anyaman, Semakin berkembangnya pola pikir manusia untuk menjaga bahan makanan agar tetap baik, mereka mulai memanfaatkan bambu dan daun kelapa yang dianyam menyerupai sebuah wadah untuk menyimpan makanan tersebut. Kemasan bambu sering dikenal dengan istilah bakul atau tenggok dalam bahasa jawa. Anyaman dari bambu cenderung lebih kuat dibandingkan daun yang sifatnya sekali pakai. Kemasan anyaman saat ini dapat kita temui dipasar-pasar tradisional yang memanfaatkan kekuatan anyaman tersebut sebagai tempat menyimpan barang dagangannya.


Dalam perkembangan zaman manusia mulai memanfaatkan bahan-bahan lain untuk mengemas produk-produk makanan atau produk lainnya. Seperti kemasan kertas, kayu, kaca, kain, logam dan keramik. Dengan berkembangnya sebuah kemasan ditengah-tengah perekonomian, maka kemasan tidak hanya memiliki fungsi sebagai wadah. Namun, kemasan memiliki banyak fungsi dalam segi pemasaran dan nilai estetika sebuah produk. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bahan-bahan tersebut dapat diproduksi dengan harga yang relatif singkat dan murah, sehingga penggunaannya sebagai sebuah kemasan semakin beragam.

Pada tahun 1950-an, plastic mulai diproduksi secara besar-besaran dengan harga yang murah, sehingga penggunannya sebagai bahan pengemas berkembang secara pesat. Pada abad ke-19 kemasan mulai mengenal logam yang sering kita kenal dengan nama kaleng. Sejak saat itu pengemasan berkembang sangat pesat. Beraneka macam bentuk kemasan mulai diperkenalkan dengan bentuk dan ukuran yang bervariasi. Bahan yang digunakan untuk mengemas sebuah produk pun semakin berkembang. Diantaranya, timah, alumunium foil, kaca, karton, kain, plastic dan bahan pengemas lain yang dapat langsung dimakan bersama produk yang dikemas di dalamanya (edible package).

Pengemasan merupakan cabang ilmu pengetahuan yang tergolong muda, pada mulanya berkembang pada abad ke-19 pengemasan dihasilkan lebih banyak oleh seni. Artinya segala sesuatu yang belum didasarkan pada ilmu pengetahuan dan hanya hasil coba-coba. Ilmu pengetahuan yang cukup cangginh membutuhkan beberapa dasar sebuah pendukung seperti rekayasa, teknologi, kimia, fisika, matematika, seni dan ekonomi. Oleh karena itu lembaga-lembaga pendidikan di negara-negara maju telah lama memasukan mata pelajaran pengemasan ke dalam kurikulum yang kemudian diikuti oleh negaranegara yang sedang berkembang, termasuk Indonesia pada sekitar tahun 1975.

Desain Kemasan
Pengemasan ada kaitannya dengan pertahanan, hokum logistic, ilmu pengetahuan dan seni. Dengan uraian tersebut maka tidak mudah untuk mendefinisikan pengemasan secara singkat.

Menurut fungsinya, kemasan dapat dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu;
Kemasan untuk konsumen.
Kemasan untuk keperluan industry
Kemasan untuk keperluan militer.

Golongan pertama biasanya terdiri atas kemasan yang berukuran relative kecil, dan produksi dalam jumlah banyak. Kebanyakan dengan desain yang menarik, baik bentuk maupun warna. Sedangkan golongan kedua banyak dugunakan industru, kebanyakan merupakan unit-unit yang besar, tanpa adanya upaya untuk memikat pandangan mata. Golongan ketiga menitik beratkan pada proteksi. Artikel ini akan membatasi pada kategori kemasan pertama yang paling banyak diproduksi dan dibutuhkan untuk konsumen.

Kemasan konsumen lebih jauh dapat dibagi menjadi kemasan bahan makanan, minuman obat-obatan, benda lunak dan keras. Masing-masing produk tersebut memiliki sifat dan permasalahan sendiri yang berbeda satu dengan yang lainnya, sehingga mengendakai penanganan pengemasan yang berbeda pula.

Definisi pengemasan

  • Pengemasan adalah seni, ilmu dan sekaligus teknologi untuk mempersiapkan bahan, guna keperluan transportasi dan penjualan.
  • Pengemasan dapat pula diartikan sebgai usaha-usaha untuk menjamin keamanan selama penganguktan dan penyimpanan, sehingga dapat sampai ke tangan konsumen dalam kondisi bagus dengan biaya minim.
  • Pengemasan merupakan proteksi terhadap barang yang dijual, dan sekaligus menjual apa yang dilindungi. Definisi ke-tiga ini menambah dan menekan pentingnya pengemsan dalam bidang promosi.


Apa bila ditinjau dan suatu rangkaian proses produksi, pengemasan merupakan bagaian dan penanganan maupun pengolahan suatu produk. Bagi produk-produk segar pun dikehendaki pula pengemasan sebaik-baiknya, untuk menghindari menurunya kualitas yang disebabkan oleh proses-proses biokima dan kerusakan mekanis.

Persoalan di dalam Pengemasan dan Cara Pendekatannya
Persoalan dalam pengemasan harus didekati dan dipecahkan dengan dasar pengetahuan dan pengalaman tentang bahan-bahan pengemasan, baik yang terbuat dari logam, kaca, kertas, plastic atau lainnya. Terutama mengenai sifat-sifat dan hargannya. Selain itu juga harus diperhatikan proses pembuatan serta sifat produk yang dikemas dan tujuannya, yaitu apakah produk tersebut untuk konsumsi di dalam egri ataupun diekspor, sejauh mana daya simpan yang diperlukan.

Bertolak pada uraian diatas, para ahli pengemasan harus mengambil tindakan yang tepat mulai dan pemilihan bahan kemasan, ukuran wadah, bentuk, corak warna, cara pengemasan, cara penyimpanan dan pemakaian produk.

Etika
Sebagaimana halnya dengan norma-norma lain dalam kehidupan dan perdagangan dunia pengemasan terikat juga pada norma estetika.

  • Tidak melakukan penipuan atau penyesatan. Kemasan harus memberikan keterangan yang benar dan jujur tentang isisnya. Tipuan-tipuan seperti mengisi barang tiruan dibagian dasar kemasan, pengisian yang kurang dan semestinya dan pemalsuan-pemalsuan lainnya tidak dibenarkan.

  • Tidak meniru rancangan kemasan yang sudah menjadi milik orang lain atau pihak lain, tanpa mengadakan kesepakatan dengan pihak yang bersangkutan.

  • Sebaiknya todak membuat rancangan wadah yang berlebihan, sehingga harga yang dibebankan pada konsumen menjadi terlalu tinggi.


Sifat-sifat Produk
Pengenalan seksama terhadap produk yang akan dikemas, merupakan salah satu hal yang penting dalam merencanakan wadah untuk produk tertentu. Dalam praktik keterangan (data) tentang produk tertentu sering sangat terbatas, yang dikemudian akan menimbulkan persoalan-persoalan yang semula belum terbayangkan. Untuk mendapatkan keterangan tentang sifat-sifat produk dibutuhkan waktu yang cukup lama.

Kemasan Saingan
Sebelum sampai pada rancangan terakhir, suatu model kemasan perlu diujicobakan terlebih dahulu, dengan menampilkan di antara kemasan-kemasan lain yang sudah ada di pasaran (kemasan saingan). Sebab penampilan suatu kemasan didalam etalase atau pasar swallayan, dapat jauh berbeda dengan kenampakan lukisan di atas kertas gambar.

Kepentingan Konsumen
Kemasan harus diusahakan dapat memenuhi keperluan dan keinginan konsumen, baik dari segi kepraktisan maupun kejiwaan. Kemasan yang baik adalah kemasan yang memuat keterangan-keterangan yang mampu memberikan gambaran yang tepat tentang kegunaan, cara pemakaian dan manfaat produk yang bersangkutan, segala pertanyaan yang mungkin muncul dan calon konsumen harus dapat dijawab serta jelas, misalnya bagaimana mempergunakan produk, cara menyimpan dan sebagainya. sebab bla kurang jelas, calon konsumen menjadi ragu-ragu dan tidak membelinya.
Dalam merencanakan suatu kemasan, harus mempertimbangkan rangsangan pada sebuah indra. Jadi jangan ganya diperharikan kenampakan fisik saja, akan terati juga faktor-faktor lain. Sebagai contoh untuk menambah daya tarik, kadang-kadang ditambahkan sejenis parfum pada tinta cetak suatu kemasan.

Bentuk dan ukuran kemasan merupakan faktor yang penting dan harus dipertimbangkan. Di dalama situasi persaingan yang ketat, orang cenderung memilih priduk dengan kemasan yang lebih besar bagi produk sejins. Kemudian penyimpanan baik oleh pedagang pengecer maupun konsumen juga harus dipertimbangkan, mengingat ruang penyimpanan yang ada pada umumnya.

Faktor Penentu Jenis kemasan
Dalam uraian pada pembahasan terdahulu, dapat disimpulkan bahwa bentuk akhir suatu wadah dipengaruhi oleh banyak hal. Akan tetapi supaya tujuan pengemasan dapat tercapai secara efektif, ada beberapa tolok ukur yang perlu diperhatikan di dalam merencanakan suatu kemasan. Faktor-faktor penentu tersebut adalah kenampakan, proteksi, fungsi, harga dan masalah, yang mana harus diutamakan tergantung dan jenis porudk dan pemasarannya.

Contoh :
Produk-produk kosmetika perlu menonjolakan kenampakan atau penampilan kemasan, kemasan harus menarik dan terlihat indah atau anggun.Pada obat-obatan dan makanan yang mudah rusak seperti daging, ikan, susu. Faktor proteksi harus diutmakan untuk produk-produk tersebut. Dengan mengutamakan produk di dalam kemasan akan lebih menjamin mutu hingga di tangan konsumen.

Kenampakan
Kriteria kenampakan kemasan menjadi semakin penting dan menonjol, dengan semakin bertambahnya pusat-pusat perbelanjaan. Di dalam swalayan, calon pembeli memperoleh kesemparan untuk memilih barang yang akan dibelinya secara leluasa, sehingga kemasan-kemasan yang Nampak indah akan mempunyai daya tarik besar. Kenampakan atau penampilan suatu wadah ditentukan oleh bentuk dan hiasan pada permukannya. Hiasan permukaan wadah dapat dibuat dengan menempelkan label, ataupun mencetaknya langusng pada wadah.
Selain harus menarik, wadah harus secara jelas memberikan identitasa produk yang dikemasnya. Utnuk produk-produk yang mengandung racun atau senyawa-senyawa yang berbahaya, wadahnya haurs diberi tanda khusus yang dengan mudah dapt diketahui dan dimengerti oleh konsumen. Label atau hiasan yang memuat keterangan-keterangan tersebut harus tahan lama, dan tidak mudah rusak oleh gesekan mekanisme maupun perubahan cuaca dan kelembaban. Kemasan logam dikenal memiliki kekuatan dan ciri fisik yang lebih kuat.


Kemasan Kertas dan Karton
Berdasarkan peningalan-peningalan tertulis, kertas perma kali dibuat oleh orang Cina di kota Lei Yang. Proses Pembuatannya ditemukan oleh Ts’ai Lun, seorang pegaiwai istana pada masa pemerintahan Kaisar Cathay tahun 105. Pada tahun 1690, dibangun sebuah pabrik kertas pertama di Amerika Serikat. Pada waktu itu kertas hanya digunakan sebagai media tulis dan cetak, yang harganya terhitung mahal. Di Eropa pada abad ke-18 menemukan mesin kertas yang mampu membuat kertas secara besar-besaran. Sejak saat itu harga kertas menjadi sangat murah, sehingga muali dipergunakan sebagai pembungkus. Penggunaanya sebagai pengemas bahan pangan mulai meluas pada abad ke-18, yaitu setelah ditemukan mesin pembuat kertas oleh Eropa. Pemakaian kertas sebagai pengemas sangat sederhana adalah sebagai pembungkus barang-barang kecil yang dijadikan satu. Kantung-kantung kertas dimanfaatkan sebagai kemasan tepung atau produk-produk kering. Dengan datangya revolusi industry, timbul kota-kota baru di Eropa dengan penduduk yang padat. Di tempat-tempat baru ini, penduduk menghendaki penyediaan bahan makanan dan barang-barang keperluan hidup lain dalam jumlah banyak. Hal ini memberikan dorongan kepada produsen dan pedagang untuk melakukan pengemasan produk yang mereka hasilkan. Mulailah kebutuhan akan kertas dalam jumlah banyak terus meningkat dan dirasakan.

Pilihan kertas sebagai bahan pengemas merupakan langkah untuk memudahkan dalam pemakaian dan pemberian tulisan atau label. Karton mulai diproduksi pada abad ke-19, dan penggunaannya dalam dunia pengemasan melaju dengan cepat. Peranan kertas di dalam pengemasan semakin meluas, dan pemakaiannya pun sangat bervariasi, baik sebagai pembungkus kantung, tabung, pelapis, kotak, kaleng, drum, label dan sebagainya. hal ini menunjukan bahwa kertas sudah merupakan salah satu bahan pengemas yang sangat penting.
 

Popular posts from this blog

Kemasan Logam

Ebook Javascript Gratis Bahasa Indonesia pdf (dasar)

KURIKULUM DAN BIDANG CAKUPANNYA